GAPTEK, alias Gagap Teknologi. Kata itu tak asing lagi di kalangan kita. Yupz, itulah istilah untuk orang yang (maaf) bisa dikatakan “katrok” dengan teknologi. Dia terkesan kaku dengan perkembangan teknologi masa kini, sehingga terkadang kikuk saat dihadapkan dengan peralatan canggih masa kini.
So, dengan keadaan itu, akhirnya banyak kabupaten/kota mendeklarasikan dirinya sebagai “IT City”. Yaitu kota yang berbasisis teknologi informasi. Langkah-langkah yang paling sering diambil adalah mendirikan kawasan hotspot area, yaitu kawasan akses internet menggunakan jaringan secara gratis.
Rata-rata, sekolah-sekolah di Indonesia, baik RSBI maupun SBI telah memiliki hotspot area. Hal itu, memungkinkan siswanya untuk mengakses internet menggunakan laptop secara gratis. Tentunya diharapkan siswa dapat mengakses informasi dalam selancarnya di dunia maya.
By the way, berdasarkan info yang aku kutip dari direktur tenaga kependidikan, salah satu indikator mutu SBI, bunyinya begini nich:
Sistem Administrasi Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di mana setiap siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing
Trus dari proses pembelajaran, ada yang bunyinya juga begini nich:
Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua matapelajaran
Di tambah lagi dari sarana prasarana:
Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis IT
Nah, dari kuti[pan di atas, sudah jelas, bahwa sistem akademik di RSBI dan SBI, musti berdasar pada Teknologi dan Informasi. Apalagi, pemerintah pun sudah memfasilitasi dengan ebook gratis. Apa lagi kalau bukan BSE, yaitu buku sekolah elektronik. Berarti, sebenarnya telah ada iktikad yang luar biasa dari bangsa indonesia, untuk mewujudkan pembelajaran berbasis IT.
Di tengah kondisi ekonomi yang semakin stabil, nilai tukar rupiah terhadap dollar juga semakin stabil, harga barang pun juga semakin turun. Sebut saja media penunjangnya. Laptop, kalau dulu harganya selalu di atas 5 juta, sekarang dengan 3-4 juta pun sudah dapat. Kalau dulu, laptop berukuran besar dan berat, sekarang telah hadir laptop berukuran mini yang kita kenal dengan istilah netbook.
Nah, melihat kondisi di atas, rasanya sangat mungkin bila Indonesia mewujudkan program sekolah berbasis IT. Apalagi, dengan basis IT yang kuat, otomatis basis Bahasa Inggris pun harus kuat. SBI bahkan bisa menjadi jalan untuk membuka gerbang Indonesia menjadi pusat dari pendidikan berbasis IT di seluruh dunia. Kapan lagi kalau bukan sekarang. Kinilah saatnya membuktikkan, bahwa dengan SBI, kita pasti bisa. Maju SBI dan RSBI Indonesia!!!
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Comment, No Span, No Porn!