YOSI ARBIANTO, Wartawan Radar Malang (Jawa Pos Group). Sabtu, 18 Juni 2005
Jangan yang melihat siapa yang mengatakan, namun pahami dan renungkan apa yang dikatakannya. Mungkin petatah itu yang membuat dai cilik asal Kota Malang terus melejit namanya. Minggu, 19 Juni, lusa, Faiz di minta memberikan ceramah di hadapan ratusan TKI di Hong Kong.
Bapak Ibu pejabat KBRI Hong Kong, para TKI, dan hadirin yang berbahagia. Sebagai tenaga kerja indonesia (TKI), janganlah selalu berfoya-foya dengan harta yang didapatkan. Sebaiknya, bawalah dolar sebanyak-banyaknyauntuk sanak audara di kampung. Gunakan uang hasil kerja itu sebagai modal untuk memulai usaha ketika kembali ke Indonesia nanti. Jangan sampai enak di dunia, tetapi tidak enak di akhirat.... Itulah sepengagl ceramah spontanitas Mushonnifun Faiz sebelum berangkat ke Hong Kong hari ini. Bocah yang masih duduk di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Kota Malang ini, akan memberi ceramah agama pada ribuan TKI di Hong Kong.
Praktis, penggalan ceramah itu bukan main-main saja. Tetapi rancangan nasihat kepada para TKI yang bakal disampaikan di Hong Kong, Minggu 19 Juni lusa. Acaranya sendiri, bertajuk siraman rohani brsama ustad cilik.Bocah yang akrab dipanggil Faiz ini, mendapat undangan resmi dari Persatuan Dakwah Victoria Hong Kong, sebuah organisasi Islam di bawah naungan KBRI Hong Kong.
Besok (hari ini, Red) kami berangkat. Tadi kami sudah pamit Pak Shofwan (Kadiknas) dan Pak Peni (Wali Kota Malang Peni Suparto),”kata Drs. Ali Imron, M.Pd ayah Faiz yang kemarin berkesempatan mengantarkan anaknya ke kantor redaksi Radar.
Dengan gaya khas seorang da’I, anak pertama dari dua bersaudara ini, mengaku tidak grogi sama sekali akan “manggung” di negeri orang.
Dia merasa senang dengan undangan tersebut. Apalagi Faiz yang kini menginjak usia 11 tahun ini sudah melakukan persiapan untuk tampil di muka para pejabat dan TKI.
Selain sudah siap, undangan ke Hong Kong itu juga tidak dianggapnya berat. Sebab, Faiz ternyata sudah punya banyak pengalaman.... dalam berceramah di muka umum. Baik untuk kalangan yang usianya jauh di atasnya atau untuk kalangan dengan usia sebaya dengannya. Ceramah umum seringkali dilakukan ketika ada pernikahan atau ketika hari besar islam.
” Mulanya, saya hanya tampil untuk acara pernikahan tetangga dekat. Tetapi lama kelamaan banyak rang yang tertarik dan meminta untuk memberikan ceramah agama dari luar kota,”kata bocah yang kemarin mengenakan peci hitam dan baju koko biru ini.
Undangan ke Hong Kong yanga bakal dihadirinya juga bermula dari penampilannya pada sebuah acara pernikahan. Saat itu, Faiz memberikan ceramah agama di hadapan undangan pada sebuah rumah makan di Jalan Kaliurang. Seorang kiai yang hadir mengikuti mempelai laki-laki itu terkesan dengan penampilan Faiz. Kemudian, dia meminta nomor telepon Faiz jika nanti ada keperluan lain.
Setelah beberapa bulan berlalu, seminggu lalu ada telepon dari kiai tersebut. Dia memberitahukan jika seorang saudaranya di Hong Kong, tertarik dengan kemampuan tak lazim yang dimiliki Faiz. Akhirnya, bocah yang sejak awal memang bercita-cita mkenjadi dai ini, diundang ke Hong Kong untuk memberikan untuk memberikan siraman rohani bagi para TKI. ”Saya juga kaget. Kok tahu-tahu ada undangan dari Hong Kong. Berarti, Faiz diakui secara internasional”kata Imron berkelakar.
Bagaimana kebiasaan Faiz sehari-hari? Imron menuturkan, bahwa kebiasaan anak pertamanya itu tak jauh beda dengan anak-anak sebayanya. Masih suka bermain dan bertingkah seperti bocah. Yang membedakan, Faiz mengaku suka membaca buku-buku Islami. Dia juga suka membaca cerita-cerita nabi, sahabat-sahabat nabi, dan cerita-cerita tentang kehidupan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAWini. Seringkali, dari kebiasaannya itu kemudin muncul ide untuk dijadikan tema ceramah.
Selain suka membaca, kepiawaiaanya dalam berdakwah juga muncul dari sekolahnya MIN I Malang. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, Faiz bisa menerjemahkan kondisi lingkungan dan mengaitkannya dengan agama. Jika sudah begitu, teman-teman di kelasnya serin mendapat ceramah gratis dari dia. ”Teman sebangku kan ganti-ganti. Kadang dia sebelum duduk bersama dia sering bilang: Aku jangan diceramahi ya ,”ungkap Faiz menirukan permintaan teman sebayanya untuk mencegah Faiz mengeluarkan ceramah gratisnya.
Sebagai selingan dalam kegiatannya berceramah, Faiz juga enang mencoba berbagai lomba keterampilan. Misalnya lomba adzan, lomba mendongeng, dan lomba menyanyi. Ternyata Faiz hobi menyanyi juga. (*)
Browse » Home »
da'i Faiz
» Mushonnifun Faiz, Dai Cilik Asal Kota Malang yang Mulai Go International. Dulu Ceramahi Manten, Kini Terbang ke Hong Kong
Jumat, September 12, 2008
Mushonnifun Faiz, Dai Cilik Asal Kota Malang yang Mulai Go International. Dulu Ceramahi Manten, Kini Terbang ke Hong Kong
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Comment, No Span, No Porn!