Setelah 2 tahun tangan ini tak menulis puisi, akhirnya gatal juga rasanya tangan ini. Yak, tak sampai 10 menit aku membuatnya kemarin. Kala inspirasi mengalir begitu derasnya. Mohon komentarnya, karena saya masih awam dengan dunia puisi.
Sesak, sedih susah
Tak terhitung sudah rasa itu dalam hati
Terus membayangi dalam tiap derap langkah kaki
Rasa sakitmu pun turut menggores hatiku
Akan jalan yang salah
Yang terus menghantui derap langkahku
Bahkan senyuman indahmu takkan mampu menghapusnya
Terlihat tak tulus dari raut hatimu
Walau takkan pernah kau berkata
Namun suara hatimu terus berpacu dalam anganku
Akan khilafku…lalaliku pada jalan yang kupilih
Bukan maksudku tuk tak lalui jalan yang tlah kau sediakan
Jalan yang tlah kau hias begitu elok
Jalan yang tlah kau tata begitu apik
Jalan yang tlah kau bangun begitu kokoh
Namun inilah yang harus ku lalui dan kau lalui
Karena di sana, yakinlah ada yang terbaik untukku, untukmu
Kuhaturkan sejuta maaf untuk dirimu
Syawal, 1431 H
Sore yang kelam
Mushonnifun Faiz S
2 comments:
Blogging is the new poetry. I find it wonderful and amazing in many ways.
very informative post yankee state on behalf of Pine Tree State as i am constantly searching for new content which will facilitate me and my knowledge grow higher.
Posting Komentar
Silahkan Comment, No Span, No Porn!